Seleksi Memilih Babi Bakalan Induk
Dara pengganti induk harus di pilih dengan cermat dan sungguh – sungguh .babi dara ini paling sedikit harus sebaik induk yang di gantikannya dan di inginkan yang lebih syuperior dalam hal produktivitas dan kualitas dan performens yang potensial yang dapat diteruskan keturunanya.
Calon – calon induk harus :
1) subur menghamil anaknya
2) sanggup mengasuh anak- anaknya
3) berasal dari yang berkualitas genetis yang baik.
Kriteria seleksi yang di berlakukan bagi babi dara termasuk perkembangan kelenjar susu ,bentuk fisik , dan performans harus baik.
Perkembangan kelenjar susu
Babi dara perlu sekali memiliki minimum 12 putting normal yang berspasi dan berpasangan baik sepanjang garis bawah perut .jumlah putting yang seharusnya dimiliki babi dara dapat di periksa ulang sewaktu babi dara mencapai bobot babi potong .babi dara yang diduga memiliki putting buta ,putting terbalik atau ketidaknormalan yang lain yang di temukan sewaktu mencapai babi potong harus di afkir . putting yang tidak berfungsi pada saat babi dara melahirkan, jelas akan mengurangi kesanggupan menyusukan anak yang banyak .Produktivitas babi dara akan sangat rendah karena jumlah anak yang akan di sapih akan rendah oleh putting yang tidak berfungsi .Oleh alasan ini maka perkembangan kelenjar susu harus diutamakan juga saat memlih babi dara untuk bibit.segi pewarisan.
Kebaikan fisik
Kebaikan fisik harus di tinjau dari segi perwarisan genetis maupun kesaangupan bertahan terhadap stress lingkungan. Babi dara yang tidak normal fisiknya dapat meneruskannya kepada keturunanya. Terutama struktur kaki perlu mendapat perhatian karena hal ini langsung berpengaruh terhadap performans betina .Bagi babi dara terutama hal ini penting karena ia harus berdiri di lantai semen dan memikul berat pejantan saat kawin dan juga mengemban berat masa bunting ,Seseorang dapat memperbaiki keadaan fisik ternaknya dengan mengafkir rernak yang lemah kakinya.
Performans
Kreteria utama seleksi yang lain adalah perfprmans bagi dara ,yang meliputi khas seperti kualitas karkas dan laju pertumbuhan dan keefisienan menggunakan makanan .seekor babi dara pengganti harus memiliki kualitas karkas dan pertumbuhan yang lebih baik dari ternak biasa atau rata – rata ternak .
Tahap Seleksi Induk :
1. Seleksi dari babi siap jual umur 5-7 bulan
( kaki, perut, organ rep, temperamen,pertumbuhan, TLP, FCR)
2. Telah divaksin Erysipelas, Leptospirosis parvovirus.
3. Kawinkan pada estrus ke 2 dan 3. Lama 114 +/- 4 hari
Penanganan Induk Bunting :
1. Cek induk bunting atau tidak 21 hari kemudian
2. Cek Ultrasonic 30 hari setelah kawin
3. Induk Bunting 2 – 3 kg/hari air adlibitum
4. Induk di vaksin E. Coli, Erysipelas, Leptospirosis, parvovirus.
Penanganan Induk Melahirkan
1. Induk melahirkan 2,5 – 3 jam/litter
2. Induk tersebut lahir berbaring
3. Isolasi dari babi lain
4. Siapkan guard rail/ crate untuk anak tidak tertindih, cold, bedding, penghangat.
5. Selama melahirkan diawasi trus.
Ciri Induk Babi Mau dan telah Melahirkan
1. Gelisah, sering bangun tidur.
2. Menggit pintu/batang
3. Mengorek-ngorek lantai
4. Membuat sarang bila bahan ada
5. Adanya colostrum pada puting
6. Vulva bengkak turun
7. Keluarnya cairan uterus ketika mau keluar anak pertama
8. Proses melahirkan 15 menit/anak
9. Keluarnya plasenta jika anak semua keluar
10. Induk tidak langsung mau makan pada hari proses melahirkan.
Induk Babi Laktasi / Menyusui
1. Laktasi bisa lebih dari 8 bulan
2. Usahakan 3 – 4 minggu
3. Keluar susu biasanya interval 45 menit
4. Induk total dapat mengontrol air susunya
5. Teat order biasanya 1 – 2 hari stlh lahir
6. Ikatan induk dengan anak dengan suara dan bau
7. Untuk fostering beda lahir ½ hari
8. Fostering untuk mengseragamkan berat anak
9. Produksi susu 10l/hari bantu dengan creep feeding untuk meningkatkan growth anak
10. Sediakan air minum induk 20 – 25 l/air
Waning to Remating/ Culling
1. Untuk meningkatkan produktifitas induk
2. 2 minggu tidak estrus induk di culling
3. Induk biasanya 6 kali melahirkan stlah itu culling
4. Kontak jantan dan pencahayaan sangat membantu estrus
5. Much Feed and Water during mating
* Pelaksanaan seleksi, memilih babi-babi dewasa yang hendak dipakai sebagai bibit dapat dilakukan cara:
1. Pemilihan individu (induk dan pejantang yang bagus)
2. Pemilihan menurut hasil produksi keturunan
3. Pemilihan menurut silsilah Calon – calon induk harus subur menghamil anaknya,
sanggup mengasuh anak- anaknya dan berasal dari yang berkualitas genetis yang baik.
* Kriteria seleksi yang di berlakukan bagi babi dara termasuk perkembangan kelenjar susu ,bentuk fisik , dan performans harus baik
* Tahap Seleksi Induk :
1. Seleksi dari babi siap jual umur 5-7 bulan
( kaki, perut, organ rep, temperamen,pertumbuhan, TLP, FCR)
2. Telah divaksin Erysipelas, Leptospirosis parvovirus.
3. Kawinkan pada estrus ke 2 dan 3. Lama 114 +/- 4 hari
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing.2006.Ilmu Ternak Babi. Cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
http://animal-intelektual.blogspot.com/2009/07/seleksi-individu-ternak.html
Diakses tanggal : 5 Maret 2010, 11:00 WIB
http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/category/perkawinan-dan-reproduksi-babi/ diakses tanggal 10 Maret 2010, !0:00 WIB
Dara pengganti induk harus di pilih dengan cermat dan sungguh – sungguh .babi dara ini paling sedikit harus sebaik induk yang di gantikannya dan di inginkan yang lebih syuperior dalam hal produktivitas dan kualitas dan performens yang potensial yang dapat diteruskan keturunanya.
Calon – calon induk harus :
1) subur menghamil anaknya
2) sanggup mengasuh anak- anaknya
3) berasal dari yang berkualitas genetis yang baik.
Kriteria seleksi yang di berlakukan bagi babi dara termasuk perkembangan kelenjar susu ,bentuk fisik , dan performans harus baik.
Perkembangan kelenjar susu
Babi dara perlu sekali memiliki minimum 12 putting normal yang berspasi dan berpasangan baik sepanjang garis bawah perut .jumlah putting yang seharusnya dimiliki babi dara dapat di periksa ulang sewaktu babi dara mencapai bobot babi potong .babi dara yang diduga memiliki putting buta ,putting terbalik atau ketidaknormalan yang lain yang di temukan sewaktu mencapai babi potong harus di afkir . putting yang tidak berfungsi pada saat babi dara melahirkan, jelas akan mengurangi kesanggupan menyusukan anak yang banyak .Produktivitas babi dara akan sangat rendah karena jumlah anak yang akan di sapih akan rendah oleh putting yang tidak berfungsi .Oleh alasan ini maka perkembangan kelenjar susu harus diutamakan juga saat memlih babi dara untuk bibit.segi pewarisan.
Kebaikan fisik
Kebaikan fisik harus di tinjau dari segi perwarisan genetis maupun kesaangupan bertahan terhadap stress lingkungan. Babi dara yang tidak normal fisiknya dapat meneruskannya kepada keturunanya. Terutama struktur kaki perlu mendapat perhatian karena hal ini langsung berpengaruh terhadap performans betina .Bagi babi dara terutama hal ini penting karena ia harus berdiri di lantai semen dan memikul berat pejantan saat kawin dan juga mengemban berat masa bunting ,Seseorang dapat memperbaiki keadaan fisik ternaknya dengan mengafkir rernak yang lemah kakinya.
Performans
Kreteria utama seleksi yang lain adalah perfprmans bagi dara ,yang meliputi khas seperti kualitas karkas dan laju pertumbuhan dan keefisienan menggunakan makanan .seekor babi dara pengganti harus memiliki kualitas karkas dan pertumbuhan yang lebih baik dari ternak biasa atau rata – rata ternak .
Tahap Seleksi Induk :
1. Seleksi dari babi siap jual umur 5-7 bulan
( kaki, perut, organ rep, temperamen,pertumbuhan, TLP, FCR)
2. Telah divaksin Erysipelas, Leptospirosis parvovirus.
3. Kawinkan pada estrus ke 2 dan 3. Lama 114 +/- 4 hari
Penanganan Induk Bunting :
1. Cek induk bunting atau tidak 21 hari kemudian
2. Cek Ultrasonic 30 hari setelah kawin
3. Induk Bunting 2 – 3 kg/hari air adlibitum
4. Induk di vaksin E. Coli, Erysipelas, Leptospirosis, parvovirus.
Penanganan Induk Melahirkan
1. Induk melahirkan 2,5 – 3 jam/litter
2. Induk tersebut lahir berbaring
3. Isolasi dari babi lain
4. Siapkan guard rail/ crate untuk anak tidak tertindih, cold, bedding, penghangat.
5. Selama melahirkan diawasi trus.
Ciri Induk Babi Mau dan telah Melahirkan
1. Gelisah, sering bangun tidur.
2. Menggit pintu/batang
3. Mengorek-ngorek lantai
4. Membuat sarang bila bahan ada
5. Adanya colostrum pada puting
6. Vulva bengkak turun
7. Keluarnya cairan uterus ketika mau keluar anak pertama
8. Proses melahirkan 15 menit/anak
9. Keluarnya plasenta jika anak semua keluar
10. Induk tidak langsung mau makan pada hari proses melahirkan.
Induk Babi Laktasi / Menyusui
1. Laktasi bisa lebih dari 8 bulan
2. Usahakan 3 – 4 minggu
3. Keluar susu biasanya interval 45 menit
4. Induk total dapat mengontrol air susunya
5. Teat order biasanya 1 – 2 hari stlh lahir
6. Ikatan induk dengan anak dengan suara dan bau
7. Untuk fostering beda lahir ½ hari
8. Fostering untuk mengseragamkan berat anak
9. Produksi susu 10l/hari bantu dengan creep feeding untuk meningkatkan growth anak
10. Sediakan air minum induk 20 – 25 l/air
Waning to Remating/ Culling
1. Untuk meningkatkan produktifitas induk
2. 2 minggu tidak estrus induk di culling
3. Induk biasanya 6 kali melahirkan stlah itu culling
4. Kontak jantan dan pencahayaan sangat membantu estrus
5. Much Feed and Water during mating
* Pelaksanaan seleksi, memilih babi-babi dewasa yang hendak dipakai sebagai bibit dapat dilakukan cara:
1. Pemilihan individu (induk dan pejantang yang bagus)
2. Pemilihan menurut hasil produksi keturunan
3. Pemilihan menurut silsilah Calon – calon induk harus subur menghamil anaknya,
sanggup mengasuh anak- anaknya dan berasal dari yang berkualitas genetis yang baik.
* Kriteria seleksi yang di berlakukan bagi babi dara termasuk perkembangan kelenjar susu ,bentuk fisik , dan performans harus baik
* Tahap Seleksi Induk :
1. Seleksi dari babi siap jual umur 5-7 bulan
( kaki, perut, organ rep, temperamen,pertumbuhan, TLP, FCR)
2. Telah divaksin Erysipelas, Leptospirosis parvovirus.
3. Kawinkan pada estrus ke 2 dan 3. Lama 114 +/- 4 hari
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing.2006.Ilmu Ternak Babi. Cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
http://animal-intelektual.blogspot.com/2009/07/seleksi-individu-ternak.html
Diakses tanggal : 5 Maret 2010, 11:00 WIB
http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/category/perkawinan-dan-reproduksi-babi/ diakses tanggal 10 Maret 2010, !0:00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar