Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Tips beternak cacing

Tahap awal untuk melakukan ternak atau budidaya cacing tanah lumbricus rubellus kita harus menyediakan media atau sarang untuk bibit cacing, media perlu diukur PH tanah dengan kertas lakmus dan suhu dengan thermometer, untuk mengetahui ukuran PH dan suhu silahkan lihat di sini tempat hidup cacing, apabila alat pengukur tidak ada kita dapat melakukan pengetesan media dengan cara yang sangat sederhana, yaitu, masukkan bibit sedikit demi sedikit, antara 5-10 ekor bibit. 
cacing tanah, budidaya cacing, budidaya cacing tanah, ternak cacing tanah, cara budidaya cacing tanah, cara budidaya cacing lumbrecus, cara ternak cacing, budi daya cacing, cacing lumbrecus rubellus
Bila media atau sarang tersebut memenuhi syarat, tidak mengandung bahan beracun, zat-zat kimia yang tidak disukai cacing atau PH-nya terlalu tinggi atau terlalu rendah maka cacing tidak akan mau bersarang dan akan tetap berada dipermukaan media. Untuk mengetahui media yang memenuhi syarat untuk hidup cacing silahkan baca di sini media untuk cacing.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya media yang demikian diproses lagi (disiram air dan disaring, sampai tidak ada air yang berwarna cokelat menetas). Ingat media harus selalu dalam keadaan basah tetapi tidak tergenang air. Bila tidak, harus dibuatkan kembali media yang baru. 
Untuk mengetahui apakah media sudah memenuhi syarat atau belum bila dalam waktu 12 jam cacing tetap tenang di dalam media, itu menandakan bahwa cacing tetap betah dan cocok hidup di media tersebut. Kemudian hamparkan bibit cacing yang lain secara merata di atas media. Setelah itu tutup bak-bak tersebut dengan menggunakandaun pisang, kertas Koran atau plastik, yang bertujuan untuk mengurangi penguapan dan sinar matahari.
Setiap bak berupa ember plastik atau besek berukuran 50 x 40 x 30 cm dapat menampung kurang lebih 1 ons bibit cacing atau sekitar 100-130 ekor bibit. Sebagai perbandingan, dari referensi sebuah media (Koran) seorang peternak menebarkan bibit cacing tanah sebanyak 0,50 kg untuk bak ukuran 1 meter persegi.

Pakan Cacing Tanah

Walaupun media atau sarang juga berfungsi sebagai sumber makanan akan tetapi dengan berkembangnya cacing perlu juga diberi makan tambahan dan perlu diperhatiakn bahwa cacing tanah adalah binatang yang senang makanan yang ada dipermukaan sarangnya. Cacing tanah menghabiskan   makanan sama dengan berat badannya dalam 24 jam. 
Porsi makanan yang diberikan menggunakan pola makanan sama dengan berat badan cacing dalam 24 jam, jika dalam satu bak terdapat 1 ons cacing, maka porsi makanan adalah 1 ons dalam 24 jam. pemberian pakan diusahakan dalam bentuk larutan/bubur, dengan perbandingan air: makanan = 1 : 1.
Selama sarang atau media tersebut masih memenuhi syrata sebagai sumber makanan, makanan tambahan tidak perlu diberikan. Tetapi biasanya setelah 1 (satu) bulan, diberikan pakan tambahan.
Pemberian makanan, yang paling ekonomis adalah pemberian makanan yang berupa sampah organic atau sampah dapur, kotoran ternak (ayam, sapi, kerbau, kelinci). Kotoran yang dipakai untuk pakan sebaiknya yang sudah matang, karena kotoran yang masih segar masih mengalami proses penguraian sehingga masih panas. Perlu didiamkan beberapa hari dulu supaya menjadi matang. Dianjurkan memberikan makanan secara bertahap, jangan sekaligus. Karena bila terlalu banyak bisa menyebabkan temperature menjadi naik dan cacing tanah bisa mati.
Untuk produksi kokon (telur), pakan yang diberikan dapat berupa satu macam kotoran hewan yang sudah matang tanpa campuran apapun atau kotoran hewan dengan kompos hijau (dari tanaman atau daun-daunan) denagn perbandingan 30:70.
Untuk menghasilkan cacing tanah yang gemuk, maka pakan harus terdiri atas kotoran hewan dicampur kompos hijauan dengan perbandinagn 2:1 atau dapat juga diberikan kompos hijauan dengan bubur kertas bekas, denagn perbandingan 1 : 1.
Untuk meningkatkan kualitas cacing, bahan makanan bisa ditambahkan dari campuran dedak atau konsentrat yang juga dihancurkan. Makanan ini perlu dihancurkan agar bercampur dengan media (lapisan) yang menjadi tempat berkembangnya cacing.

Yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah adalah sebagai berikut:


  • Pakan yang berupa kotoran ternak dimasukkan ke dalam wadah kemudian dicampur dengan air dan diaduk sehingga hancur berupa bubur.
  • Bubur pakan ditaburkan merata tipis-tipis diatas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 cm dari tepi wadah/bak tidak ditaburi pakan.
  • Seluas yang ditaburi pakan ditutupi dengan plastik atau pelepah pisang yang tidak tembus cahaya.
  • Lakukan pemeriksaan besoknya, apakah pakan itu habis dimakan atau tidak. Untuk pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa terlebih dahulu harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
  • Pekerjaan pemberian pakan, dilakuakn tiap hari sampai cacing tanah itu dipanen

Perkembangbiakkan Cacing Tanah

Cacing tanah adalah hewan yang memiliki dua kelamin dalam satu tubuh, jantan dan betina (hermaphrodite), akan tetapi tak dapat membuahi dirinya sendiri. Pembuahan tidak akan terjadi tanpa adanya bantuan cacing lain. Perkawinan dilakukan dengan cara meletakkan bagian belakang denagn posisi yang saling berlawanan dan diperkuat dengan seta.  
Pada saat itu klitelium (alat kelamin) masing-masing mengeluarkan lendir untuk melindungi spermatozoa yang dihasilkan oleh alat kelamin jantan masing- masing spermatozoa lalu masuk kedalam kantung penampung sperma dari pasangannya, selanjutnya membentuk selubung cocon (telur cacing) yang bergerak ke arah mulut.
Pada waktu melalui lubang penampungan sperma masuklah spermatozoa ke dalam cocon dan terjadilah pembuahan, selubung cocon harus bergerak ke arah mulut hingga terlepas dari cacing tanah dan membentuk cocon. Cocon kemudian dilatakkan di tempat yang lembab dan akan menetas dalam waktu 14-21 hari kemudian.
Setiap cocon menghasilkan antara 4-7 ekor cacing. Cacing tanah menjadi dewasa setelah berumur 2-3 bulan dan siap berkembang biak. Setiap 7-10 hari cacing tanah akan menghasilkan 1-2 cocon. Diperkirakan seekor cacing tanah akan menghasilkan 1000 ekor anak dalam setahun. Dari beberapa referensi menyebutkan perkembangbiakkan cacing tanah yang diternakkan relative lebih produktif, berbeda dengan  di alam bebas, yang banyak mengalami gangguan binatang lain.

Cara Pemeliharaan Cacing Tanah

Cacing tanah merupakan binatang yang takut akan sinar, karena itu wadah berupa bak harus ditempatkan pada tempat yang teduh dan jika perlu ditutup, terutama pada siang hari. Apabila menggunakan bak permanen  sebaiknya pembuatan bak ditempat teduh, misalnya dibawah pohon dan diberi pelindung atap genteng, supaya tidak kena hujan dan sinar matahari langsung.
Di dalam pemeliharaan, sarang atau media cacing tanah harus dijaga kelembapannya, dengan cara diperciki air setiap hari. Penyiraman diupayakan agar air tidak tergenang dan setelah itu bak-bak selelu ditutup dengan daun pisang., plastik kertas Koran atau karung goni yang telah dibasahi. Disamping itu, pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah menghindarkan cacing dari gangguan binatang seperti semut, cecak, tikus, lintah, kecoa, dll. 
Dengan penyiraman dan penggemburan dapat menghindarkan cacing dari gangguan tersebut, atau bak-bak dapat ditutup denagn kasa yang halus. Bila menggunakan bak dari ember plastic, besek yang berada di rak tersusun, untuk menghindari semut, kaki rak diberi tatakan (mangkok, yang diisi olie, air atau serbuk kapur anti semut).
Setelah dua minggu dari masa peletakkan pertama, induk-induk cacing dipindahkan ke media lain sambil menanti kokon-kokokn itu menetas.  Begitu juga setiap 2 minggu berikutnya, induk-induk cacing yang sudah bertelur dipindahkan ke media lain. Perlakuan ini juga untuk anak-anak cacing yang telah berusia 3,5 bulan dan mulai bertelur. Cara memindahkan induk cacing bisa denagn cara langsung mengaduk-ngaduk media dalam “kandang”, bisa juga dengan meletakkan makanan di salah satu sudut kandang hingga induk cacing akan mudah berkumpul dan mudah dipindahkan.

Selama masa pemeliharaan, cacing-cacing itu dibagi dalam beberapa fase.

Fase pertama  : perkembangan , dimulai sejak kokon (telur) menetas menjadi anak cacing hingga usia 2,5 bulan atau 3,5 bulan. Pada usia ini cacing bisa dijual untuk indukan atau bibit.
Fase kedua: usia 4 sampai 7 bulan, yang merupakan masa produktif cacing menghasilkan kokon.
Fase ketiga : usia 7 bulan ke atas, yang sudah tidak produktif lagi.
Cacing-cacing dalam ketiga fase itu semuanya laku dijual dan tentu saja harganya berbeda-beda. Cacing pada fase pertama, biasanya dikonsumsi oleh para peternak cacing untuk  dijadikan indukan. Sedangkan cacing usia fase kedua, lebih banyak dikonsumsi untuk pabrik obat. Dan cacing usia fase ketiga dipakai untuk makanan (pellet) ikan lele. Kalau untuk campuran bahan kosmetik, biasanya dimabil dari usia 4 bulan ke atas, karena kadar crude oil-nya cukup baik.

Hama Cacing Tanah

Selain pemeliharaan  yang telah diuraikan diatas, ada satu hal yang tidak kalah penting adalah pemeliharaan untuk menghindari cacing dari hewan pengganggu,  seperti kodok, ayam, tikus, semut, kelabang, lintah dan lain-lain. Hama – hama tersebut dapat menghabiskan cacing-cacing atau kokon yang ada denagn berbagai cara, sehingga dapat menggagalkan usaha budidaya ini.
Kodok/katak
Salah satu makanan yang  disukai katak adalah cacing, yang perlu diwaspadai apabila ruangan yang digunakan untuk beternak dihalaman yang menggunakan landing dari bak tembok, untuk mencegah agar katak tidak dapat meloncat masuk kandang, sebaiknya kandang diberi tutup kawat kassa dengan lubang yang agak lebar, supaya sirkulasi udara kandang tetap terjaga, tetapi katak tidak dapat masuk ke dalam bak. Berbeda hal nya, bila menggunakan ruangan ( iin door), hal ini kemungkinan katak masuk rumah/ruangan sangat kecil.
Ayam
Demikian pula perlakuan untuk menghindari agar ayam tidak dapat masuk kandang cacing, untuk bak permanen yang tentu saja mudah bagi ayam untuk memangsa cukup aman bagi ayam untuk bisa mengganggu.
Tikus
Baik lokasi ternak diluar maupun didalam ruangan, kedua-duanya sangat memungkinkan bagi tikus, yang merupakan salah satu musuh cacing tanah ini, untuk lokasi yang ada didalam ruangan, denagn system rak susun, paling tidak akan terhindar dari seranagn tikus, namun perlu juga dipuyakan dipinggir-pinggir lantai ruangan bisa ditaburkan kamper/kapur barus, dengan bau kamper dapat menghindari adanya tikus. Usaha lain dapat memasang perangkap tikus dari bahan lem atau jepitan tikus, atau bisa juga menggunakan serbuk racun tikus.
Semut 
Predator yang satu ini, memiliki kelebihan pada penciuman, sehingga apabila ada bau cukup merangsang bagi penciuman semut, dalam waktu yang singkat, semut-semut akan berdatangan. Namun usaha pencegahan terhadap semut ini, relative gampang, yakni dengan cara setiap kaki rak susun diberi tatakan plastic kenudian di isi olie atau bisa menggunakan solar, minyak goring.

Kelabang atau lintah
Untuk menghindari hewan pengganggu seprti kelabang dan lintah, dapat diusahakan dengan cara sering menyirami media, dan bila perlu diatas media diberi daun tembakau.
Sumber Buku : Budidaya CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS, Penerbit CV. ANEKA Solo
Sumber Gambar : http://www.celagrid.org

CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING


BAHAN DAN UKURAN:

• 1000 Kg  : jerami padi , dipilih yang sudah kering
• 20-25 Lt      : tetes bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
• 6-7 Lt          : Probiotik, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
• 5-6 Kg         : Urea untuk menambah kandungan protein makanan ( 4-6% dr total jerami )
• 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah

PERALATAN:
• Silo tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
• Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
• Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik

CARA MEMBUAT
  1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  3. Larutkan tetes dan urea serta probiotik dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  5.  Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo

CARA MEMBERIKAN:
  •  Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  •  Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor

KETERANGAN:
  •  Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  •  Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
  •  Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.

TIps memelihara ikan lele di terpal

Berikut adalah informasi tentang lele menggunakan terpal kolam renang.

Proses Pembuatan Kolam Dari Terpal
Hal utama yang membuat terpal kolam renang, tidak lain dari penggunaan lahan. Berapa banyak lahan yang Anda miliki merupakan faktor utama dalam berapa banyak kolam renang yang akan Anda buat. Persamaan adalah 100 ekor kolam lele dibandingkan dengan ukuran 2x1x0, 6 meter. Ada dua teknik yang manufaktur kolam terpal di tanah dan penggalian kerangka kayu. Yang paling mudah adalah pembuatan bingkai kayu, tetapi yang paling tahan lama lahan tambang.
Bagaimana Meningkatkan lele

Isi kolam dengan air sekitar 40 cm untuk Afrika lele ikan ukuran 5-7 sehingga ikan tidak terlalu lelah untuk pergi keluar dan mematikan dari permukaan dasar kolam untuk mengambil oksigen. Jika pertumbuhan lele juga meningkatkan kedalaman air. Juga semacam penutup yang dapat menyembunyikan lele. Pakan setiap hari akan menjadi besar, tetapi jika dilakukan dua kali dalam porsi yang lebih kecil. Ada berbagai jenis pakan untuk ikan seperti pelet lele, siput, kerang, keong emas, rayap, dan banyak lagi. Makanan alami akan lebih baik karena memiliki kandungan protein yang dibutuhkan oleh pengembangan lele besar.

Budidaya lele dengan kolam terpal

Berikut adalah informasi mengenai budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal.

Proses Pembuatan Kolam Dari Terpal
Hal paling utama untuk membuat kolam terpal tak lain adalah lahan yang digunakan. Seberapa luas lahan yang Anda miliki menjadi salah satu faktor penting seberapa banyak kolam terpal yang akan Anda buat. Perbandingannya adalah 100 ekor ikan lele dibanding dengan ukuran kolam 2x1x0,6 meter. Ada dua teknik pembuatan kolam yakni kolam terpal di taruh pada galian tanah dan dari rangka kayu. Yang paling mudah pembuatannya adalah dari rangka kayu tapi yang paling awet dari galian tanah.

Cara Budidaya Lele

Isi kolam dengan air kurang lebih setinggi 40 cm untuk ikan lele dumbo ukuran 5-7 cm agar ikan tidak terlalu capek karena naik turun dari dasar kepermukaan kolam untuk mengambil oksigen. Seiring pertumbuhan ikan lele kedalaman air juga ikut bertambah. Sediakan juga semacam penutup agar ikan lele dapat bersembunyi. Berikan pakan setiap dua hari sekali akan tetapi lebih bagus jika pemberian pakan dilakukan dua kali dalam porsi lebih sedikit. Ada berbagai jenis pakan untuk ikan lele seperti pelet, bekicot, kerang, keong emas, rayap, dan lain sebagainya. Makanan alami tentu lebih baik sebab memiliki kandungan protein yang besar dan dibutuhkan oleh perkembangan ikan lele.

Indonesia Masuk Urutan 15 Ekonomi Dunia

bandara-sub
JAKARTA (Pos Kota) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan Indonesia masuk dalam urutan ke-15 dalam ekonomi dunia. “Ekonomi kita rata-rata tumbuh 6 persen setiap tahunnya, pertumbuhan positif yang tergolong tinggi,” kata SBY.

Itu disampaikan SBY  dalam pidatonya para acara peresmian program pengembangan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)  menjadi kawasan Aerotropolis, di Terminal 3, Bandara Soette, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2012).

Acara peresmian itu dihadiri Ketua MPR Taufik Kiemas,  Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Perhubungan,  termasuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II  PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko.
SBY mengatakan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar itu maka akan terjadi peningkatan kebutuhan, termasuk peningkatan kebutuhan penerbangan.

“Termasuk kebutuhan penerbangan dan kita harus menjawabnya, kita harus penuhi dalam penerbangan baik itu, baik sarana maupun prasarananya,” papar SBY. Kepala Negara mengatakan dirinya saat mudik Lebaran tahun lalu khususnya menyangkut jasa transportasi, ternyata jasa transportasi udara mengalami kenaikan.
“Saya dapat laporan rute Jakarta-Surabaya atau sebaliknya dengan menggunakan kereta api ternyata lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menggunakan pesawat terbang,”
(johara/sir)

Patut Bersyukur Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Nomor Dua Setelah China

sby-100 

JAKARTA (Pos Kota) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  mensyukuri atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di nomor dua setelah China dalam kelompok negara-negara G-20.
 
“Jadi kita mesti bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada urutan kedua setelah Tiongkok dalam kelompok negara-negara G-20,” kata SBY dalam pidatonya pada acara pada pemberian penghargaan pemerintah di bidang industri.
Acara yang berlangsung Istana Negara itu dihadiri Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat dan sejumlah menteri lainnya, termasuk para pelaku industri.

Menurut Kepala Negara, pertumbuhan ekonomi sekarang ini harus dijaga dengan kerja keras, karena potensi negara kita cukup besar dengan sumber daya alamnya serta  pasar domestik yang besar dan akan terus berkembang kalau didayagunakan.
“Kita memang memiliki kekurangan dan kelemahan termasuk berbagai hambatan yang harus kita hadapi. Namun itu semua akan dapat diatasi kalau kita kerja keras,” saran SBY.
Dikatakannya, ada dua faktor untuk terus menjaga dan meningkatkan potensi ekonomi kita yakni, meningkatkan investasi khususnya di luar Pulau Jawa dan terus menciptakan inovasi wirausaha dan teknologi wirausaha.

Dalam laporan MS Hidayat mengatakan, penghargaan pemerintah di bidang industri ini terdiri dari enam jenis katagori, penghargaan upakarti diberikan kepada mereka yang memiliki dedikasi dalam pengembangan industri.
Kedua, penghargaan disain terbaik Indonesia, ketiga penghargaan kreasi prima, keempat penghargaan rintisan teknologi, kelima penghargaan cinta karya bangsa dan penghargaan industri hijau.
(johara/sir)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat ikan arwana

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan arwana adalah kondisi air, wadah/media peliharaan, pakan, peralatan.

1. Kondisi Air
Air yang dapat digunakan untuk memelihara ikan arwana bisa menggunakan air sumur, air ledeng. Agar ikan arwana tidak stress air yang akan digunakan hendaknya disimpan/didiamkan selama semalam.

2. Wadah Pemeliharaan Ikan
Wadah Pemeliharaan ikan dapat menggunakan akuarium, akuarium yang akan digunakan harus bersih bebas dari kotoran dan lumut yang menempel. ukuran akuarium harus panjang dan lebar biasanya panjang akuarium 1- 1,5 m  dan lebar 50 - 75 cm

3. Pakan
Arwana senang bila diberi pakan hidup seperti ikan, udang, jangkrik, kodok. pakan yang digunakan harus bersih jangan membawa bibit penyakit. pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan lebar bukaan mulut ikan arwana

4.  Peralatan
Pompa Air : Untuk mensuplai oksigen, sebagai sistem sirkulasi agar air tetap jernih.
Aerator : untuk mensuplai oksigen
Heater : Menstabilkan suhu