[Sasak.Org] Itik merupakan salah satu ternak yang yang umumnya dipelihara untuk menghasilkan telur. Walaupun itik adalah unggas yang sudah didomestikasikan, namun jenis ternak ini masih membawa sifat-sifat liarnya. Oleh karena itu, untuk mencapai produksi telur itik yang optimal, maka semua kondisi yang butuhkan oleh itik harus terpenuhi. Disamping itu, itik juga termasuk hewan yang tidak menyukai perubahan yang mendadak. Bila kondisi pemeliharaan tidak sesuai dengan keinginan itik atau terjadi perubahan yang mendadak, besar kemungkinan itik akan stress. Stress pada itik akan sangat merugikan petani karena akan menyebabkan penurunan produksi telur yang sangat signifikan. Beberapa itik bahkan berhenti bertelur karena faktor stress.
Stress pada itik itu sendiri dipicu oleh beberapa faktor antara lain:
1. Faktor pakan dan perubahannya.
2. Faktor kandang dan lingkungan
FAKTOR PAKAN
Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada produksi telur itik. Itik petelur membutuhkan pakan sebanyak 160 gr/ekor/hr dan harus memenuhi kandungan nutrisi sebagai berikut:
Kandungan | Konsentrasi (%) |
Protein | 17-19 |
Energi | 2800 |
Ca | 2.9-3.25 |
P | 0.6 |
Sumber: http://www.bcca.org/services/lists/noble-creation/poultry.html ( 27 September 2007).
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan konsentrat untuk itik dengan kandungan nutrisi yang cukup. Namun untuk efisiensi biaya, pakan konsentrat ini dapat dicampur dengan dedak halus dengan komposisi yang sesuai terutama untuk kadar protein yang dibutuhkan. Cara menghitung kandungan protein pada ransum dapat menggunakan metoda bujur sangkar sederhana.
Contoh: campuran antara pakan konsentrat ( kadar protein 37% ) dengan dedak halus ( kandungan protein 10-12% ).
Selain dedak, pakan alternatif lain dapat juga diberikan seperti kangkung, kiambang, cangkang udang, bekicot, ampas tahu dan limbah pertanian lainnya. Namun yang perlu diingat adalah pakan tersebut cukup tersedia sepanjang waktu serta tidak mengakibatkan komposisi pakan yang berubah-ubah.
Kiat-kiat menghindari stress pada itik karena faktor pakan:
- Penuhi kebutuhan nutrisi itik selama masa bertelur.
- Hindari pemberian pakan yang berubah-ubah. Itik termasuk binatang yang sangat peka, bahkan perubahan asal dedak pun dapat mempengaruhi konsumsi pakan dan produksi telur.
- Usahakan mencampur pakan seminggu sekali dengan benar-benar merata dan seragam. Mencampur pakan tiap hari akan memperbesar kemungkinan perubahan komposisi dan keseragaman pakan.
- Bila ada perubahan campuran pakan, hendaklah perubahan tersebut dilakukan dengan cara bertahap sebelum pakan terdahulu habis. Contoh: minggu I adalah 75% pakan lama + 25% pakan baru, minggu II: 50% pakan lama + 50% pakan baru, minggu III: 25% pakan lama + 75% pakan baru, minggu IV: 100% pakan baru.
- Waktu makan itik hendaklah jangan berubah-ubah dan sebaiknya yang memberikan pakan adalah orang yang sama. Perubahan orang juga dapat menyebabkan itik stress karena ada perbedaan cara memperlakukan itik ataupun perubahan pakaian. Hal ini dapat disiasati dengan memakai warna baju yang sama. Itik menyukai warna kecoklatan.
FAKTOR KANDANG
Kandang
Kandang merupakan tempat untuk berlindung dan beristirahat dan juga merupakan tempat untuk bertelur bagi itik. Pada kandang sistem litter, sebaiknya dibuat dua bagian, bagian dalam yang beratap sebagai tempat untuk tidur pada malam hari dan bagian luar yang tidak beratap sebagai tempat bermain pada siang hari. Diantara dua bagian tsb disekat dengan pagar pendek yang bisa dibuka tutup. Disekeliling kandang sebaiknya ada pohon-pohon penaung. Pada siang hari sebaiknya itik berada di bagian yang tidak beratap serta sekat antar bagian ditutup sehingga itik tidak bisa keluar masuk. Itik perlu mendapatkan sinar matahari untuk merangsang pembentukan telur. Selain itu juga untuk menjaga kebersihan bagian dalam kandang. Kepadatan kandang untuk itik petelur maksimal 4 ekor/m2.
Alas kandang dalam sebaiknya dari bahan yang empuk seperti sekam padi atau serutan gergajian kayu. Sebelum ditutupi sekam, lantai sebaiknya ditaburi pasir yang dicampur dengan kapur. Setelah itu baru ditutupi dengan dengan sekam setebal kira-kira 7-8 cm (http://www.dpi.nsw.gov.au/agriculture/livestock/poultry/species/duck-raising/housing-design). Pemberian kapur dimaksudkan untuk menyerap zat amoniak yang dihasilkan dari kotoran itik, sehingga bau akan berkurang dan udara akan menjadi lebih sehat.
Tempat Minum
Pada dasarnya itik adalah hewan air sehingga hewan ini selalu membutuhkan air. Air penting bagi itik untuk menjaga kestabilan suhu tubuh terutama pada musim panas. Karena itu selain tempat minum sebaiknya disediakan sejenis parit dengan ukuran lebar 50 cm kedalaman 20 cm sebagai tempat itik untuk membasuh diri. Parit jangan dibuat terlalu dalam dan lebar karena itik cenderung akan bermain-main sehingga energi dari pakan yang dikonsumsi akan habis untuk bermain-main, bukan untuk produksi telur. Itik yang kekurangan air dapat dilihat dengan ciri-ciri tempelan bekas makanan disekitar paruh. Hal ini berbahaya karena sisa makanan tsb dapat menutupi lubang hidung. Kebersihan tempat air minum serta air dalam parit hendaklah selalu dijaga. Parit dengan sistem air mengalir akan lebih baik.
Kiat-kiat menghindari stress pada itik karena faktor kandang dan lingkungan:
- Hindari kandang yang terlalu padat karena memperbesar kemungkinan itik-itik yang agresif untuk mengganggu itik yang lain.
- Air harus selalu tersedia. Kekurangan air akan mempecepat proses rontok bulu (moulting).
- Lokasi kandang tidak terlalu dekat dengan perumahan serta tidak banyak dilewati lalu lintas umum. Itik sangat peka dengan gangguan (keributan).
- Pada malam hari berikan cahaya lampu kecil (jangan terlalu terang). Hal ini untuk mengurangi keterkejutan itik bila ada suara bising atau berisik yang lewat, misalnya sepeda motor.
- Beberapa peternak itik memelihara 1-2 ekor merpati disekitar kandang itik. Hal ini bertujuan untuk membiasakan itik dengan suara-suar lain.
- Kandang cukup mendapat sinar matahri.
- Bahan kandang tidak terbuat dari matrerial yang tidak berisik (contoh: atap seng akan sangat berisik bila ditimpa sesuatu).
Daftar pustaka:
Dr. H.R. Bird, 2007. Understanding poultry meat and egg production. http://www.bcca.org/services/lists/noble-creation/poultry.html.
Department of primary industries, New South Wales. 2007. http://www.dpi.nsw.gov.au/agriculture/livestock/poultry/species/duck-raising/housing-design
L. Hardi Prasetyo. 2007. Materi Pelatihan Peternak Itik di Dasan Erot dan Dasan Lian tanggal 30-31 Agustus 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar