Pakan Lele Organik, Dikembangkan
Naiknya pakan ikan lele akibat dampak dari kenaikan Tarif Dasar Listrik / TDL,
cara beternak babi
Pokok-Pokok Beternak 1. Yang perlu diperhatikan terhadap anak babi
ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA IKAN GURAMI
KLASIFIKASI, JENIS DAN CIRI-CIRI Secara umum, pola budidaya perikanan air tawar yang
Desain Kandang Kambing Etawa (Bagian 3)
Terdapat dua model untuk kolong kandang: Kolong disemen miring (turunan) kearah selokan.
Naiknya pakan ikan lele akibat dampak dari kenaikan Tarif Dasar Listrik / TDL,
cara beternak babi
Pokok-Pokok Beternak 1. Yang perlu diperhatikan terhadap anak babi
ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA IKAN GURAMI
KLASIFIKASI, JENIS DAN CIRI-CIRI Secara umum, pola budidaya perikanan air tawar yang
Desain Kandang Kambing Etawa (Bagian 3)
Terdapat dua model untuk kolong kandang: Kolong disemen miring (turunan) kearah selokan.
Penyakit ngorok CRD atau CRD komplek, sering kali dan kerap di temukan pada ayam broiler, atau ayam pedaging.
Baca artikel sebelumnya di sini
Anak-anak ayam yang masih dalam brooding |
Tapi bukan berarti ayam jenis lain tidak menghidap penyakit CRD ini, mengikut perbandingan antara ayam broiler dan ayam petelur yang terserang penyakit CRD.
Untuk ayam broiler atau ayam pedaging penyakit CRD masih menduduki posisi pertama (yang sering menyerang ayam pedaging)
Berikut urutan penyakit yang sering menyerang ayam pedaging:
- CRD komplek 20.32%
- CRD 19.36%
- Korisa 17.97%
- colibacillosis 14.12%
- Gumboro 8.24 %
- Koksi 4.49%
- ND 3.85%
- leucocytozoonosis 3.21%
- Kolera 2.14 %
- AI 2.03%
Seperti kita lihat data yang ada di atas bahwa penyakit ngorok CRD kompleks masih terlihat unggul dari penyakit yang lain nya.
dan kita banding kan dengan penyakit CRD kompleks yang menyerang ayam petelur.
Kolera 17.19%
korisa 13.6%
ND 13.29%
cacingan 11.15%
CRD 10.08%
colibacillosis 7.26%
CRD komplek 3.97%
Gumboro 3.74%
ILT 2.98%
IB 2.9%
Dalam tangga penyakit yang menyerang ayam peleur menunjukan bahwa penyakit ganas ngorok CRD komplek menduduki urutan ke-7.
Ayam Dewasa |
Jadi kesimpulan dari data di atas bahwa penyakit CRD kompleks "yang berbahaya itu" pada ayam dewasa atau ayam petelur tidak sampai menimbulkan kematian yang terlihart secara signifikan.
walaupun kadar kesakitan terhadap ayam tersebut sangat tinggi.
jadi berhati2 lah terhadap penyakit ngorok pada ayam broiler,
jadi harus di anggap serius jika terjadi kelainan prilaku ayam atau kondisi ayam yang terkadang terlihat sederhana dan tidak berbahaya.
seperti pada penyakit ngorok tadi, terkadang seorang peternak banyak yang menganggap penyakit ngorok adalah penyakit ringan dan seperti hal yang sudah biasa, sering kali tidak di ambil tindakan yang serius untuk di tangani. kenali penyakit2 ayam di sini
walaupun demikian penyakit ngorok sangat mudah untuk di deteksi dan di ketahui ayam tersebut ngorok.
coba saja untuk contoh, mati kan lampu [pada malam hari] atau periksa ayam ketika ayam tersebut sedang tidur.
kalau ayam broiler tersebut tidurnya bersuara atau seperti mendengkur, berarti menandakan bahwa ayam tersebut sudah terkena penyakit ngorok.
alangkah baiknya segera lah anda memberikan antibiotik yang bisa mencegah penyakit ngorok tersebut, dan jika tidak di ambil tindakan yang baik, di takutkan penyakit E.coli akan masuk kedalam tubuh ayam dan menjangkit secara perlahan dan akan terjadilah penyakit yang sangat berbahaya yang di sebut dengan CRD komplek.
jadi untuk pemilihan obat CRD komplek , yang saya pernah gunakan adalah produksi dari medion maaf bukan promosi, hanya sekedar berbagi saja, dan sangat gampang untuk di dapatkan di poultry shop terdekat anda, misalnya:
- Doxityn
- Trimezyn
- Respiratrek
- neo meditril
- Doctril
- Gentamin
- dan lain lain
anda bisa memilih salah satu obat2 antibiotik tersebut dan ikuti cara pemakaian nya seperti yang telah di rekomendasikan oleh pabrik pembuat obat untuk penyakit ngorok tersebut.
dan sangat di anjurkan sekali bahwa setiap 4 periode pemeliharaan, pemakaian obat2 atau antibiotik harus di lakukan penggantian, maksudnya untuk mencegah terjadinya resistensi obat pada ayam.
sumber http://www.muksin.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar