Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Menghindari Penggemukan Sapi yang Berlebih-lebihan/Kekurusan

PENDAHULUAN
Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak.
Kesehatan ternak merupakan kunci penentu keberhasilan suatu usaha peternakan. Motto klasik tetap berlaku sampai saat ini, yaitu pencegahan lebih baik daripada pengobatan, sehingga tindakan-tindakan seperti sanitasi, vaksinasi dan pelaksanaan biosekuritas di lingkungan peternakan secara konsisten harus dilaksanakan.
Arti “ sehat “ bagi ternak adalah suatu kondisi dimana di dalam tubuh ternak berlangsung proses-proses normal, baik proses fisis, kimiawi , biokimiawi dan fisiologis yang normal. Sebaliknya “ sakit ” adalah kondisi ternak yang sebaliknya.
Seringkali pengobatan terhadap suatu penyakit tidak membuahkan hasil, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain harus dimengerti bahwa tidak semua penyakit dapat diobati, seperti penyakit virus. Penyakit-penyakit non infeksius harus diatasi dengan memperbaiki tatalaksana budidaya yang baik dan benar. Berdasarkan pemikiran tersebut sangat perlu untuk diketahui adanya faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak, sehingga dapat dilakukan metode penanggulangan penyakit yang efisien dan efektif.
Timbulnya penyakit pada ternak merupakan proses yang berjalan secara dinamis dan merupakan hasil interaksi tiga faktor, yaitu ternak, agen penyakit (pathogen) dan lingkungan. Lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam menentukan pengaruh positif atau negatif terhadap hubungan antara ternak dengan agen penyakit.
Interaksi ketiga faktor yang normal dan seimbang sebagaimana akan menghasilkan ternak yang sehat dan tidak ada wabah penyakit.
Keseimbangan ketiga faktor di atas tidak selalu stabil, pada keadaan tertentu akan berubah. Jika hal ini terjadi maka ternak yang dipelihara akan sakit dan menunjukkan tampilan (performance) yang tidak memuaskan.
Terdapat beberapa kondisi yang mampu menciptakan perubahan keseimbangan ketiga faktor tersebut. Kondisi-kondisi tersebut antara lain adalah (1) perubahan-perubahan yang terjadi pada ternak, misalnya penurunan kondisi tubuh yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : kualitas dan kuantitas zat-zat gizi dalam pakan yang kurang, faktor-faktor yang mampu menekan timbulnya kekebalan (immunosupressif) dalam tubuh ternak, sehingga akan terjadi kegagalan dalam program vaksinasi. Di lain pihak terjadi peningkatan tantangan terhadap ternak oleh mikroorganisme yang hidup dan berkembang di sekeliling ternak akibat sistim biosekuritas yang tidak konsisten, waktu istirahat kandang yang minim, kegagalan program vaksinasi dan pengobatan (2) terjadi perubahan hanya pada aspek lingkungan, sedangkan kondisi hewan ternak dan mikroorganisme tidak berubah. Perubahan lingkungan ini mungkin disebabkan oleh perubahan iklim, perubahan suhu dan kelembaban lingkungan yang ekstrim, ketinggian tempat, kesalahan menejemen, seperti : kepadatan kandang yang tinggi, ventilasi yang jelek, intensitas cahaya yang terlalu tinggi, kegaduhan suara dan tingginya tingkat polusi. Kondidi-kondisi lingkungan demikian akan berdampak negatif bagi ternak yang berakibat penurunan kondisi tubuh ternak, sebaliknya menguntungkan bagi mikroorganisme untuk berkembang biak, baik jumlah maupun jenisnya.
Tiga aspek usaha penting harus dilakukan guna mencegah wabah penyakit di lingkungan peternakan, yaitu (1) usaha-usaha mengurangi jenis dan jumlah mikroorganisme, terutama yang patogen di sekeliling ternak yang dipelihara (aspek mikroorganisme) (2) usaha-usaha mencegah terjadinya kontak antara ternak yang dipelihara dengan mikroorganisme patogen (aspek lingkungan) dan (3) usaha-usaha meningkatkan daya kebal tubuh ternak yang dipelihara (aspek ternak).
NILAI JUAL TERNAK SAPI POTONG
Ternak sapi potong memiliki arti ekonomis, antara lain:
1.      Sebagai Tenaga kerja.
Penggunaan tenaga sapi sebagai sapi pekerja banyak terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Sapi tersebut di berdayagunakan untuk membajak ladang dan sawah atau menarik roda pedati
2. Sebagai Supplier Pupuk kandang.
Pupuk kandang merupakan hasil sampingan dari usaha ternak sapi. Pada umumnya satu ekor jual sapi dewasa menghasilkan 7500 kilogram kotoran per 12 bulan atau sebanding dengan 5000 kilogram pupuk kandang siap pakai
3. Menentukan status sosial masyarakat.
Jumlah Sapi yang dimiliki masyarakat dijadikan acuan dalam menentukan status sosial. Hal ini terjadi dikarenakan harga jual sapi yang tinggi. Beberapa daerah di Indonesia yang masih menganut kebiasaan ini contohnya: Nusa Tenggara dan pulau Madura

4. Supplier industri tanduk, tulang, kulit, serta darah sapi yang dihasilkan proses pemotongan sebagai sumber bahan baku industri yang dapat menghasilkan nilai tambah yang tinggi.
Hasil produk kulit sapi olahan contohnya ikat pinggang, tas, jaket, serta sepatu kulit jual sapi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Olahan tanduk sapi juga bisa menjadi beragam barang kerajinan dan juga sebagai bahan baku pembuatan lem. Olahan tulang serta darah sapi dapat menjadi pakan ikan, (tepung tulang dan tepung darah)
5. Perlombaaan Karapan Sapi merupakan atraksi wisata di Madura yang terkenal, dan melibatkan sapi sebagai objeknya.
Begitu juga animo sapi masyarakat di beberapa daerah pusat peternakan sapi seperti Malang, Jawa Timur dan Lembang, Jawa Barat, pariwisata pendidikan peternakan sapi sudah mulai berkembang. Jenis wisata sapi ini merupakan nilai tambah yang baru bagi peternak sapi sebagai tambahan pendapatan.
6. Nilai ekonomis sapi yang terutama adalah sebagai ternak sapi potong.
Sapi akan menjadi penghasil daging potong. Jika sapi yang bekerja sebagai pembajak sawah tidak produktif lagi akan berubah fungsi menjadi ternak potong. Pada umumnya, daging dari sapi pembajak sawah ini kurang berkualitas. akan tetapi, beberapa jenis sapi tertentu yang khusus dipelihara dan digemukkan dikarenakan karakteristik yang dimiliki penjualan sapi potong tersebut, contoh karakteristik ternak sapi yang baik untuk jual sapi potong adalah tingkat pertumbuhan jual sapi cepat dan kualitas daging sapi yang baik. Ternak Sapi inilah yang dapat digunakan sebagai sapi bakalan selanjutnya dipelihara secara intensif selama beberapa bulan sehingga diperoleh berat badan jual sapi yang ideal untuk dipotong.
PENGGEMUKAN ATAU KEKURUSAN
Mengapa kita perlu menghindari sapi agar tidak mengalami penggemukan yang berlebih-lebihan/kekurusan ?
Jawabannya adalah Jika sapi terlalu gemuk atau kurus mengakibatkan masalah metabolisme tinggi, rendahnya produksi susu, rendahnya angka konsepsi ( CR ), dan dystokia.
( http://www.myvetmed.info/)
Selain itu, sapi yang mengalami kegemukan yang berlebih-lebihan tidak dapat digunakan sebagai sapi tenaga kerja, sebab tubuhnya tak mampu bergerak dengan bebas dan tak mampu mengatur nafasnya karena penumpukan lemak yang berlebihan. Akhirnya nilai ekonomisnya menurun.
Ada lagi bila ditinjau dari kekurusannya, apabila sapi kekurusan mungkin disebabkan oleh cacing atau bakteri lain. Sapi yang kekurusan tersebut bila ditinjau dari sudut pandang ekonomisnya bahwa sapi ini bila dijual harganya pasti akan lebih murah karena perototannya dan beratnya juga kurang sapi yang kurus bagi pejantannya kurang bisa dijadikan bibit pejantan sebab hasilnya keturunannya nanti kemungkinan besar akan kecil-kecil atau kurus.
Sumber Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sapi (diakses pada tanggal 17 mei 2012)
http://mikrobiologiternak.blogspot.com

1 komentar:

  1. Kami tawarkan :
    STAMINO, animal feed supplement
    Berbentuk tepung, mengandung asam amino esensial, protein, mineral dan vitamin yang berguna meningkatkan penyerapan nutrisi dan mineral di dalam sistem pencernaan. Meningkatkan efisiensi penyerapan fosfor(P) dan kalsium(Ca). Mempercepat pertumbuhan berat badan dan mempersingkat masa panen. Meningkatkan nafsu makan, metabolisme serta daya tahan tubuh terhadap penyakit dan perubahan suhu. Meningkatkan kadar protein dan lemak susu serta jumlah produksi susus. Dapat dicampurkan pada pakan ternak maupun dilarutkan dalam air minum ternak.

    STAMINO GREEN
    Berbentuk tepung yang diekstrak dari Spirulina (blue-green Algae), mengandung asam amino, protein, mineral dan vitamin. Berguna sebagai tambahan protein, meningkatkan kesehatan dan daya tahan terhadap penyakit dan stress.

    LACTOGRO LIVESTOCK
    Mengandung probiotik yang akan meningkatkan kemampuan dalam mencerna makanan dan juga mencegah pertumbuhan bakteri patogen dalam sistem pencernaan. Merangsang tubuh untuk menghasilkan zat antibodi. Meningkatkan efisiensi pakan, metabolisme tubuh serta daya tahan terhadap penyakit dan stress. Mempercepat pertumbuhan berat badan dan mempersingkat masa panen.

    BIOFERM, highly effective decomposter
    Berbentuk tepung, mengandung mikroba untuk membantu mempercepat proses penguraian bahan organik dalam waktu singkat dan tidak berbau. Sangat diperlukan untuk pembuatan kompos yang matang dengan kualitas yang baik.

    Keterangan lebih lanjut dapat hub :
    Edy
    Hp. 0878 8535 8788
    Pin BB 218BDF3C
    Email : agrissera@gmail.com
    terima kasih

    BalasHapus